Kemarin
Aku ke Papua, Jayapura, lebih spesifik lagi Abepura. Tanggal 10-13 November,
sayang cuma 4 hari saja. Aku nginep di Citihub Hotel selama 3 malam. Karena
urusan pekerjaan, Aku singgah di beberapa kota dan kabupaten di Papua, untuk
apalagi kalo bukan ngunjungin para jembatan. Meski melelahkan, tapi Aku senang.
Mengapa senang?
Karena
banyak hal istimewa yang ku temui disini.
Pertama.
Pulau ke-5 di Indonesia setelah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi yang
finally Aku singgahi dalam beberapa bulan ini. Alhamdulillah mimpi
keliling Indonesia yang sempat kutulis di LIFE MAP 2014-2015 akhirnya bukan
sekedar tulisan. Jadi semakin yakin sama keajaiban tulisan, lebih
tepatnya “Menuliskan mimpi-mimpi yang ingin dicapai.”
Kedua.
Pulau terbesar ke-dua di dunia setelah Greenland ini sangat KAYA. Papua punya
Ribuan pantai yang indah, danau yang cantik, gunung yang gagah, bukit yang ramah,
tanah yang kaya, hutan yang asri, penduduk yang khas, adat budaya dan makanan
yang khas, serta ras dan agama yang beraneka.
Ada
Harlem, Amai, Raja Ampat, Sentani, Siklop, tambang emas, Cartenz, Asmat,
Biak, Dani, Arso, Waris, Busur, Koteka, Tifa, Noken, Matoa, Papeda. Sungguh
suatu paket lengkap. Dan lagi, bukankah keanekaragaman itu cantik bukan?
Ketiga.
Beruntungnya Aku karena sempat berkunjung ke wilayah Perbatasan bagian timur
negara Indonesia dengan Papua New Guinea. Wilayah SKOUW dan WUTUNG, dua wilayah
berbeda negara yang hanya dipisahkan oleh dua benteng berbeda bendera berjarak
sekitar 10 meter saja.
Ketika
aku berdiri di Benteng berbariskan tentara kerdil nan sawo matang, saat itu
pulsa di ponselku masih utuh. Lalu, 1 menit kemudian Aku berjalan kedepan
menghampiri benteng lain dengan para tentara berbadan gempal nan hitam,
seketika Aku dikirimi sms operator yang bunyinya, “WELCOME TO PAPUA NEW
GUINEA, TARIF NELPON DAN NERIMA TELPON KE INDONESIA 15 RIBU PER MENIT.” Lalu
ponsel pun berdering, tanpa sadar Aku mengangkat telpon, dan dalam beberapa
detik habislah pulsaku. (ketebak kan isi pulsaku berapa ? hahaaa miskin
kaliiii).
Oh
ya, Aku sempat masuk melewati gerbang batas negara, dan itu artinya Aku berada
di luar negeri. Anehnya, Aku tak perlu menyodorkan passportku, mereka hanya
mensyaratkan surat ijin memasuki daerah perbatasan saja, namun itu pun Aku tak
buat. Ya karena Aku beruntung, dibantu mitra kerjaku, yang memang orang
pemerintahan. (Hemmm, jangan ditiru).
Satu
lagi, di negara Papua New Guinea yang hanya setengah jam Saja Aku singgahi, Aku
sempat menikmati view Pantai Indah mpunya Papua New Guinea. Pantai itu aku
nikmati dari belakang rumah penduduk Wutung. Si mpunya rumah, dua orang mama,
menghampiriku, mereka menyapaku dengan senyum ramah dan ucapan GOOD AFTERNOON.
Akupun balik menyapa dan ngajak mereka foto bareng, eh tiba-tiba Aku dipeluk
mereka dan dibilang dalam bahasa inggris berlogat Fiji yang kira-kira begini
jika diterjemahkan, “OH TUHAN GADIS INI SUNGGUH CANTIK,” Hihi. Thank you
Mama. God bless you.
Udah
segitu aja dulu, barupun Jayapura yang Aku kunjungi. Fix, akan kutuliskan PAPUA
kembali di LIFE MAP 2016. Entah lewat apa dan darimana pun jalannya,
terimakasih Tuhan karena telah membukakan satu demi satu mimpiku.
Lalu,
malam ini aku menggigil meriang, dan tulangku terasa ngilu. Mudah-mudahan bukan
malaria.
Senin,
16 November 2015.
Bandung.
23:41.
Ananuranita
|
tiket pesawatku |
|
Aku dan pesawat saat akan tiba di Papua |
|
Bandar Udara Sentani |
|
Hotel tempatku menginap di kota Abepura |
|
Kamar 309 tempatku menginap di kota Abepura |
|
Pemandangan pagi hari dari tempatku menginap di kota Abepura |
|
Pemandangan Kota Jayapura |
|
Pemandangan pesisir pantai di kota Jayapura |
|
Sore hari di menikmati view Danau Sentani |
|
Aku dan langit dari Cristho Resto Danau Sentani |
|
Sore hari di Danau Sentani |
|
Sore hari di Danau Sentani |
|
Sore hari di Danau Sentani |
|
Menjemput sunset dari Danau Sentani |
|
Aku dan dua kawan baruku dari Papua (Pace Ichu dan Dimas) |
|
View Papua dari Tanah Hitam, Papua |
|
This is Papeda (Makanan khas Papua) |
|
This is Tifa (Alat Musik khas Papua) |
|
Tempat memancing ikan tawar di wilayah Koya Timur |
|
Hutan di wilayah Perbatasan wilayah Arso - Waris, Papua |
|
Pemandangan Gunung Siklop dari daerah Waena, Papaua |
|
Anak babi yang sempat ku temui di sekitar Desa Nafri, Papaua |
|
Jembatan Ubiau di wilayah Waris, Papua |
|
Sungai Muara Tami ( Jembatan terakhir perbatasan Jayapura - Papua New Guinea) |
|
Benteng pemisah batas sebelah timur negara Indonesia - Papua New Guinea |
|
Benteng masuk negara Papua New Guinea |
|
Aku berfoto di Pos Pemeriksaan Lintas Batas Skouw - Wutung (Indonesia - Papua New Guinea) |
|
View laut Papua New Guinea (lupa nanya nama lautnya apa) |
|
Aku dan dua orang mama berkebangsaan Papua New Guinea |
|
Aku dan Kendaraan berplat polisi Papua New Guinea di Pasar Skouw |
|
Pemandangan Teluk Yotefa ini dapat dinikmati dari bukit Skyline |
|
Aku dan Papua dan lautnya |
|
Pemandangan Danau Sentani dan wilayah perbukitan Jayapura |
|
Pemandangan Danau Sentani dan wilayah perbukitan Jayapura |
|
Acara ini dipersembahkan oleh : BASRENG 22 (boleh cek ig nya sis @basreng22 monggo diorder) |
Photos by me (bisa difollow ig nya @ananuranita) with NIKON COOLPIX. Terimakasih, karena tak ga ada yang fotoin, kini bukan lagi kendala terbesar bersolo traveling. Muahihihiiiii (ngupahan maneh).