Bangka, 8 Februari 2015
00:44
Malam ini rame sekali euy. Di tahun Monyet ini Saya ikut merayakan imlek di pulau yang penghuninya mayoritas koko cici mata sipit, pulau tetangganya si laskar pelangi, pulau yang martabaknya terkenal sekali karena enaknya.
00:44
Malam ini rame sekali euy. Di tahun Monyet ini Saya ikut merayakan imlek di pulau yang penghuninya mayoritas koko cici mata sipit, pulau tetangganya si laskar pelangi, pulau yang martabaknya terkenal sekali karena enaknya.
Dentuman bunyi petasan dan kembang api dan sorak sorai seremoni festival barongsai (sepertinya) bersautan sama derasnya suara hujan dan dor-dar halilintar. Lalu kecatikan nyala lampion yg berderet menghiasi kota sejenak mengingatkan Saya akan kenangan imlek taun lalu di negara tetangga yg ikonnya patung Singa bersisik.
Malam itu, diantara deretannyala lampion dan meriahnya tontonan barongsai, Saya sedang kesal, lalu kami berpisah. Saya mengambil jalan Saya sendiri, dan dia bersama yang lain. Sialnya Saya tersesat dan tak menemukan jalan pulang. Saya berjalan jauh, tapi nyatanya masih berputar-putar di tempat itu-itu saja (semua tau kalau saya buta arah) sampai akhirnya kami kembali berpapasan. Tapi Saya malah berlari pergi dan menangis,
menangis sepanjang malam,..
sampai lelah..
sampai ngantuk..
sampai tidur..
sampai pagi.
menangis sepanjang malam,..
sampai lelah..
sampai ngantuk..
sampai tidur..
sampai pagi.
Ah lucu sekali kalau diingat.
Oh ya, SELAMAT TAHUN BARU, bagi siapapun, kapanpun, dan apapun jenis tahun barunya, yang pasti doa nya sama-sama yang baik2 to? Semoga selalu dilimpahi kasih sayang dan diberkahi rejeki berkecukupan, jangan lupa bersyukur.
Written by : Ananuranita