Merbabu adalah salah satu gunung yang terletak di jawa tengah dengan ketinggian 3.142 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL) pada puncak Kenteng Songo. Gunung Merbabu berasal dari kata "meru" yang berarti gunung dan "babu" yang berarti wanita. Gunung ini dikenal sebagai gunung tidur meskipun sebenarnya memiliki 5 buah kawah kawah Condrodimuko, kawah Kombang, Kendang, Rebab, dan kawah Sambernyowo. Terdapat beberapa jalur yang bisa ditempuh untuk mendaki puncak Gunung ini, diantaranya jalur Cunthel dan Thekelan (Kopeng / Salatiga), Wekas (Kaponan / Magelang) atau dari Selo (Boyolali).
Pendakian Puncak Gunung Cantik ini sebenarnya sudah kami lakukan sejak sebulan lalu, tepatnya tanggal 1-4 Mei 2014. Tapi berhubung ceritanya Saya sibuk, jadi pengalaman spektakulernya sampai sekarang belum bisa sempat saya tuangkan di blog ini. Jadi untuk sementara pengalaman-pengalaman indah tersebut baru bisa saya perlihatkan lewat untaian gambar yang saya dan rekan-rekan saya ambil dari awal perjalanan sampai dengan meninggalkan puncak Merbabu.
Oh iya, kali ini jalur yang kami pilih adalah jalur Selo yang kata orang jalur ini merupakan track pendakian yang lumayan banyak bonusnya karena bukan hanya tanjakan yang akan kami temui, tapi turunan juga, tujuh pasang turunan dan tanjakan dengan pemandangan vaiatif dapat kami temui sepanjang track. Tidak melulu hutan saja, namun hamparan padang savana di hampir semua bukit justru membuat perjalanan yang paling lama didaki ini menjadi tidak membosankan, terlebih di sepanjang perjalanan akan ada Gunung perkasa yang akan selalu menemani dan menyaksikan perjuangan kita selama mendaki, dialah Si Gagah Merapi. Maka tak salah apabila gunung Merbabu ini disebut-sebut melambangkan kecantikan wanita, sesuai dengan namanya.
Rencana awal kami (bahkan sampai H-1 pemberangkatan) adalah pedakian dua puncak (double summit) Merbabu dan Merapi. Namun teryata rencana double summit Merbabu dan Merapi tersebut sayangnya harus kami kubur dalam-dalam karena sudah hampir sepekan ini Merapi "batuk-batuk", para pendaki hanya diperbolehkan mengunjungi Merapi sampai dengan Pasar Bubrah saja. Untungnya rasa sedih itu sedikit terobati dengan hadirnya Merapi yang menemani kami sepanjang pendakian Merbabu. Kami pun bisa menikmati Merapi dari puncak Merbabu, bahkan bukan hanya Merapi, tapi juga Sindoro dan Sumbing, semuanya dapat kami nikmati saat kami berdiri di tanah Merbabu. Subhanallah cantik luar biasa.
Perjalanan menuju posko pendakian (menumpangi mobil kolbak)
Sampai di posko pendakian
Memulai pemberangkatan menggunakan jalur pendakian Selo
Beristirahat sejenak di Pos 1
Menikmati Sunrise di padang Sabana 1
Menikmati Pagi hari di Sabana 1 ditemani Merapi
Melanjutkan pendakian dari padang Sabana 1 Merbabu
Tanjakan menuju padang Sabana 2 Merbabu
Menikmati kegagahan Merapi dari Kecantikan Sabana 1 Merbabu
Berfoto di padang Sabana 2 Merbabu
Masih ditemani Merapi di Sabana 2
Track landai menuju puncak (tapi lupa lagi ini di sebelah mana)
Tanjakan super dari Sabana 2 sebelum tanjakan paling super menuju puncak
Plang menuju tanjakan setan (1 ujian terakhir menuju puncak)
Puncak Gunung Merbabu 3124 mdpl (Kenteng Songo)
Foto full team di puncak Kenteng Songo Merbabu 3124 mdpl
Perjalanan pulang dari puncak menuju padang Sabana 2
Foto full team berlatar Sabana 2 dan puncak Merbabu di padang Sabana 1
Perjalanan turun gunung menuju batu tulis
Beristirahat sambil berfoto di track Batu Tulis
Melanjutkan perjalanan turun gunung
Beristirahat sejenak di posko 2
Hutan mulai gelap, saatnya melanjutkan perjalanan menuju pos 1
Akhirnya selamat sampe posko awal pendakian
Negeri di atas awan di kaki gunung Merbabu
Pagi hari menjelang pulang dari kaki Gunung Merbabu (Masih ditemani Merapi)
Perjalanan pulang (menumpangi mobil kolbak)
Perjalanan pulang menuju Bandung
Luar biasa bukan??
Ini lah yang menjadi salah-satu alasan yang membuat saya belum sempat menceritakan dengan gamblang apa yang saya nikmati disana. Terlalu banyak keindahan yang susah untuk dideskripsikan lewat tulisan (alibi, padahal belum sempet aja nulisnya). Bukan hanya itu, satu hal lagi yang tak kalah seru dan butuh banyak waktu khusus yang harus saya luangkan untuk menceritakannya disini, yakni pengalaman dan kisah-kisah yang kami lalui sepanjang perjalanan.
Puncak mungkin memang tujuan kami mendaki, namun yang paling penting adalah bagaimana dan apa yang kami dapatkan selama perjalanan menggapai puncak tersebut. Semangat, ambisi, percaya diri, cape, lelah, lelucon, egois, kesal, marah, lucu, tawa, kerjasama, solidaritas, kebanggaan pada diri, dan rasa syukur yang kian menggunung. Semuanya menyatu menjadi sepiring gado-gado, tertuang menjadi sepenggal cerita berbalut rasa yang komplit.
No comments:
Post a Comment
Silahkan komen di bawah ya :)