Tuesday, July 24, 2012

LISENDA ITENAS ikut serta dalam Festival Musik Kolaborasi Etnis VI Se-Jawa Barat



GARUT- Lagi, Lingkung Seni Sunda atau biasa dikenal dengan nama Lisenda Itenas ikut berpartisipasi dalam Festival Musik Kolaborasi Etnis VII Se-Jawa Barat di Garut. Festival musik etnis yang tiap tahun rutin diadakan ini digelar pada 15 Juli kemarin bertempat di Bale Paminton, Garut. Untuk tahun ini diikuti oleh 19 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat mulai dari Tasik, Sumedang, Purwakarta, Indramayu, Karawang, Bandung, dan tentunya Garut sebagai tuan rumah.

Bapak Wawan selaku humas dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ( Disbudpar) Garut mengatakan bahwa ini merupakan kegiatan yang rutin digelar dan menjadi agenda tahunan Disbudpar Garut dan Insyaallah untuk tahun depan diagendakan akan naik tingkat menjadi se-Jawa Bali. Hal tersebut wajar saja karena tiap tahun festival ini mengundang antusiasme seniman-seniman musik kontemporer dari berbagai wilayah. Acara ini digelar atas kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Garut dengan Komunitas Seniman Musik Kolaborasi Korda Jabar.
Selain Itenas, Lima grup lingkung seni dari beberapa universitas di Jabar tercatat ikut berpartisipasi, diantaranya Universitas Wilarodra Indramayu, Universitas Winaya Mukti (Unwim), STKS Garnida, Unpas Bandung, dan Uniga Garut.

Ressky Octa selaku Ketua Lisenda periode ini menyatakan bahwa para anggotanya sangat antusias berpastisipasi dalam festival musik kolaborasi etnis tersebut. Dengan memboyong puluhan anggota, mereka berangkat ke Garut untuk memberikan dukungan kepada tim dari Lisenda. “ Menang atau pun kalah bukan menjadi hal utama, yang penting kita mengkreasikan alunan musik tradisional yang kita punya secara maksimal,” ujarnya lugas.

Masing-masing tim memainkan berbagai jenis alat musik tradisional yang dipadupadankan dengan beberapa alat musik modern. Semuanya menyatu menjadi sebuah harmoni sasi musik dengan masing-masing keunikan yang dihasilkan. Yang menjadi kriteria penilaian para dewanjuri diantaranya harmonisasi nada diatonis dan pentatonis, aransemen musik, kreativitas, dan originalitas karya. Berbeda dengan tahun kemarin, untuk tahun ini ada penamahan dewanjuri yaitu Budi Haryono drummer senior yang kenyang pengalaman profesional baik untuk live maupun recording, ditunjang skill drumming yg sangat baik,pengalaman profesional yang panjang dari segala genre musik dan passion dalam mengajar. Sedangkan dewanjuri lainnya adalah para musisi etnis dan pengamat seni budaya yang sudah expert serta sering menjadi juri di ajang-ajang bergengsi sejenisnya.

Penilaian dititikberatkan pada cara masing-masing grup memainkan harmonisasi nada diatonis dan pentatonis serta memadukan musik tradisional dengan modern serta originalitas. Festival musik ini memperebutkan piala bergilir Gubernur Jabar,piala dan piagam Bupati Garut, serta uang pembinaan.


Acara ini dipungkas dengan penyerahan piala bergilir gubernur kepada tim yang dianugerahi juara I serta piala Bupati kepada juara I, II,III, harapan I dan harapan II yaitu peserta perwakilan dari Karawang, Purwakarta, Sumedang, dan Garut. Sedangkan untuk juara favorit diraih oleh tim dari Cimahi.

“Lisenda taun depan menang, tetap semangat..!” Walaupun tim kami belum bisa memboyong piala, kami tidak berkecil hati, yang penting sudah ikut berpastisipasi meramaikan musik etnik. Dengan persiapan lebih matang, taun depan harus lebih baik lagi.

Festival musik yang memadukan unsur tradisional dan modern ini diharapkan dapat memicu terciptanya karya-karya musik etnik kontemporer yang fenomenal dan dikembangkan berdasarkan eksplorasi potensi budaya nusantara. (ana nuranita.red)

ini nih peserta-pesertanya dari Lisenda



suasana pas lagi cek sound


nah,ini para crew nya. Dibantu dengan pasukan dari UMM (Unit Muik Modern) yang selalu setia menjadi mitra yang baik bagi Lisenda. Pokonya soal cek menge-cek, dan sound menge-sound UMM nih jagonya..

Beres nampil, yang penting foto dulu...













ayo kita absen person by person tim dari Lisenda ini:
Start from Massa-bass, irsyad-angklung, ardhi-arumba, dimas-gitar, cecep-drum,putri-saron, hildan-bonang, kg dwi-kendang, kg yudi-biola + suling, and the last agung-organ.


Kalo foto terakhir ini sih,,yah jangan salah..mereka ini yang ngatur sama ngurusin kostum, make up, penginapan, keuangan, dokumentasi, kelengkapan pendaftaran, dan tentunya konsumsiiiiiiii....




No comments:

Post a Comment

Silahkan komen di bawah ya :)